SPOORLOOS A.K.A. THE
VANISHING (1988)
Sutradara: George Sluizer
Belanda
Sutradara: George Sluizer
Belanda
Diadaptasi dari sebuah novel berjudul “The Golden Egg”, film
psychological drama ini mengangkat salah satu elemen ketakutan psikologis paling mendasar
dari manusia: ketidakpastian dan ketidaktahuan.
Bercerita tentang sepasang suami istri muda asal Belanda yang
sedang dimabuk cinta, Rex and Saskia, yang melakukan perjalanan liburan ke Perancis
mengendarai sebuah mobil. Membawa sepasang sepeda di atas mobilnya, tujuan mereka adalah
sebuah rumah mungil milik keluarga Saskia di sebuah daerah perbukitan di
Perancis.
ya, Saskia.. tentu saja..
Di tengah perjalanan saat telah memasuki Perancis, mobil mereka
mulai kehabisan bensin. Akhirnya mereka berhenti untuk mengisi bensin di sebuah pom
bensin yang cukup ramai. Mungkin kalau di Indonesia, tempat ini semacam rest
area di jalan tol, dimana di sana ramai orang dan terdapat sebuah minimarket
yang menjual berbagai kebutuhan. Setelah bensin terisi, mereka memarkirkan
kendaraannya di halaman pom bensin tersebut untuk sekedar beristirahat sejenak dari
perjalanan yang melelahkan. Hari masih siang, dan tempat tersebut cukup ramai
dipenuhi para turis yang melakukan perjalanan serupa dengan mereka. Sebagian
memenuhi minimarket yang ada di area pom bensin tersebut, sementara yang lainnya beristirahat
di halaman yang memang cukup luas. Beberapa anak kecil tampak bermain bola. Rex
memilih untuk bersantai di atas rumput, di bawah rimbunnya pohon dekat tempat mobil
mereka diparkirkan, sementara kekasihnya Saskia yang mengantongi kunci mobil, masuk
ke dalam minimarket untuk membeli bir dingin.
Setelah beberapa lama, Rex mulai khawatir karena Saskia tak
kunjung kembali. Padahal ia hanya pergi untuk membeli bir kaleng untuk mereka
nikmati berdua pada siang hari yang terik tersebut. Akhirnya Rex menyusul Saskia ke
dalam mini market yang dipenuhi para turis yang sedang berbelanja. Setelah
mencari ke setiap pojok ruangan dan kamar mandi, Rex tak juga menemukan Saskia.
Tentu saja pada jamannya, tak ada handphone yang bisa Rex telpon atau sms untuk bertanya dimana Saskia berada. Kalaupun ada, mungkin sudah tidak bisa dihubungi.
Inilah kali terakhir Rex melihat Saskia
Rex mulai bertanya-tanya kapan bir dinginnya akan datang.
Rex yang tidak terlalu fasih berbahasa Perancis, akhirnya berusaha
bertanya pada setiap pengunjung dan petugas kasir sambil memperlihatkan
foto
Saskia. Beberapa
dari mereka sempat melihat Saskia, tapi tak ada yang memberi keterangan
yang
cukup jelas. Terutama karena masalah perbedaan bahasa. Rex terus mencari
dan
menunggu, hingga malam tiba dan area pom bensin pun mulai sepi, tak ada
juga tanda-tanda
keberadaan Saskia.
Fokus lain dalam film ini adalah, Raymond Lemorne, seorang
pria Perancis yang berpendidikan dan berpenampilan rapih. Secara pararel, diceritakan bahwa kehidupan berkeluargan Raymond pun sangat harmonis. Istri dan kedua anak perempuannya sangat mencintai dan
bangga memiliki kepala keluarga seperti Raymond. Sehari-harinya ia bekerja
sebagai seorang guru, dan orang-orang di lingkungannya pun sangat
menghormatinya. Diperlihatkan bahwa Raymond adalah orang baik-baik, sederhana dan tampak lurus-lurus saja. Orang-orang di sekelilingnya tak akan percaya bahwa orang seperti
Raymond akan sanggup berbuat jahat. Namun, setiap orang memiliki sisi gelapnya.
Dalam beberapa kesempatan, penonton diperlihatkan bagaimana Raymond berusaha melatih
dirinya sendiri untuk menculik orang. Ia melatih diri dengan berbagai cara untuk menggiring
korbannya masuk ke dalam mobil dan membiusnya dengan perhitungan waktu yang ia
rasa paling cepat dan efisien bisa dilakukan. Beberapa kali juga penonton diperlihatkan
bagaimana usaha Raymond untuk benar-benar menculik orang di jalanan, namun selalu
gagal karena sulitnya menggiring perempuan asing untuk duduk di dalam mobilnya
untuk kemudian dibius, terutama di siang bolong dan di tempat-tempat ramai. Secara jelas kita diperlihatkan bahwa Raymond bukanlah
seorang psikopat yang berpengalaman. Ia jelas adalah pria baik-baik yang tak
memiliki kemampuan berbuat jahat. Dalam setiap usahanya untuk menculik, ia tampak
seperti seorang anak sekolah baik-baik yang dengan gugup ingin belajar nakal,
dan selalu gagal karena tak ada yang mengajarinya. Walaupun begitu, penonton seakan
diberi arahan bahwa Raymond adalah penculik Saskia. Dengan semua kegugupannya, lalu
bagaimana cara ia menculik Saskia? Walaupun menjelang akhir film ini, kita
diberi penjelasan, tapi “bagaimana” bukanlah fokus pertanyaan dalam film ini.
Ada satu pertanyaan lain yang lebih penting untuk dipertanyakan, yaitu “mengapa”.
Memang, sebenarnya sosok sang penculik bukanlah karakter
yang disembunyikan dari pengetahuan penonton. Film ini bukanlah jenis film yang memberi teka-teki pada penonton mengenai siapa penculik Saskia. Walaupun Rex sama sekali tak
mengetahui siapa penculik Saskia, tapi secara berkala, sejak awal penonton sudah
diperlihatkan kehidupan Raymond Lemorne. Malahan, mungkin lebih dari 50% film
ini lebih banyak memperkenalkan karakter Raymond secara lebih mendalam, beserta
usahanya untuk menculik orang.
Setelah polisi tak juga menemukan titik terang sama sekali
mengenai keberadaan Saskia, Rex pun akhirnya melakukan kampanye besar-besaran sendiri dalam
rangka mencari Saskia. Tiga tahun berlalu, Rex masih terus menempelkan poster-poster
pencarian Saskia di beberapa daerah di Perancis, dari mulai daerah perbatasan hingga ke
daerah-daerah yang tak jauh dari pom bensin tempat pertama kali Saskia hilang
begitu saja.
Rex sudah memiliki kekasih baru saat itu, tapi pikirannya tak bisa
lepas begitu saja dari Saskia yang menghilang tanpa penjelasan apapun. Hal yang
paling mengganggunya adalah, ketidaktahuan tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Rex sudah tidak peduli apakah Saskia masih hidup atau tidak, karena yang
mengganggunya selama ini adalah, ketidaktahuannya atas apa yang terjadi pada
Saskia. Dan hal ini kemudian menjadi obsesinya. Ia hanya ingin mendapat penjelasan
supaya dirinya bisa melanjutkan hidup. Inilah yang saya rasa merupakan salah
satu siksaan psikologis manusia pada umumnya, ketidaktahuan. Kita bisa
berpura-pura melupakan atau tak peduli, tapi dalam situasi yang Rex hadapi, tentu
saja ia tak bisa meneruskan hidupnya begitu saja.
Pilihan bagi Rex ada dua: berasumsi bahwa sebenarnya Saskia
masih hidup dan baik-baik saja di suatu tempat, atau berasumsi bahwa Saskia sudah
meninggal di tangan penculik. Kalaupun Saskia tidak diculik, mengapa Saskia
pergi begitu saja adalah pertanyaan besar yang tak masuk di akal dan tetap
membutuhkan penjelasan. Tapi ia tak bisa meneruskan hidup dengan hanya bermodal
pada ketidakpastian dan asumsi. Ia perlu mengetahui dengan pasti, apa yang
terjadi pada Saskia sejak pertama kali menghilang. Bahkan penonton pun dibuat tak
mendapatkan satu petunjukpun tentang apa yang terjadi dengan Saskia. Pengetahuan
kita setara dengan pengetahuan Rex, bahwa Saskia diculik. Itu saja. Hilang
begitu saja di tengah keramaian, tanpa kabar, tanpa petunjuk, tanpa jejak, tanpa
permintaan tebusan, tanpa kepastian apapun.
Kembali pada karakter Raymond, beberapa kali ia melihat
poster-poster orang hilang dengan wajah Saskia di dalamnya. Menyadari sudah
tiga tahun berlalu dan suami Saskia masih terus menempelkan poster-poster
tersebut, Raymond pun mulai mengagumi kegigihan Rex.
Kini Rex sudah sangat yakin bahwa Saskia diculik. Lewat
surat-surat tak bernama, sudah lima kali sang
penculik mengajaknya untuk bertemu di beberapa tempat yang berbeda-beda di kota
Nimes, Perancis, tak jauh dari pom bensin tempat Saskia menghilang. Rex selalu
datang ke tempat yang telah ditentukan di Perancis setiap kali ia mendapatkan
surat undangannya, namun sang penculik tak pernah benar-benar menemuinya. Rex yakin
sang penculik selalu hadir disana hanya untuk mengawasi dirinya duduk
berjam-jam dalam penantian. Polisi sendiri tak banyak membantu. Setelah mengawasi
dua undangan pertemuan pertama, polisi menganggap undangan-undangan berikutnya dari
sang penculik hanyalah guyonan orang iseng belaka.
Tentu saja, Raymond memperhatikan Rex sebegitu dekat. Sementara kekasih baru Rex masih terus berusaha mempengaruhi Rex untuk melupakan Saskia.
Kekasih baru Rex yang merasa tak tahan lagi menghadapi Rex yang
terobsesi dengan kepastian nasib Saskia, akhirnya meninggalkan Rex. Namun hal
itu tidak membuat Rex terpukul, malah sebaliknya, membuat Rex menjadi lebih
fokus mencari Saskia. Pada satu kesempatan, akhirnya Rex diwawancarai di sebuah
tv lokal perancis, dimana ia menuturkan pencariannya atas kepastian dan meninggalkan
pesan pada sang penculik untuk menghubunginya. Ia meyakinkan bahwa ia hanya
ingin mengetahui apa yang terjadi pada Saskia, dan rela melakukan apapun untuk
mendapatkan jawaban.
Raymond dan keluarganya sedang menonton siaran TV dimana Rex menyampaikan pesannya secara langsung pada sang penculik.
Raymond yang kebetulan menyaksikan siaran khusus tersebut
bersama keluarganya yang harmonis, kemudian memberanikan diri untuk mendatangi Rex
di Belanda. Setelah Raymond memperlihatkan sebuah kunci mobil Rex yang dulu
dikantongi oleh Saskia, Rex berusaha memukuli Raymond. Namun hal tersebut bukanlah
hal yang Rex tunggu-tunggu. Mengetahui dengan jelas apa yang Rex butuhkan, Raymond
pun menjanjikan semua penjelasan tentang keberadaan dan nasib Saskia, dengan
syarat Rex harus ikut dengannya pergi ke Perancis saat itu juga. Kalau Rex
memutuskan untuk tidak ikut, maka Raymond akan pergi dan menghilang dari
kehidupan Rex untuk selamanya, bersama semua rahasia mengenai Saskia. Kalaupun Rex
melapor pada polisi, atau bahkan membunuh Raymond, maka semua rahasia mengenai
Saskia juga akan hilang. Apalagi Rex tak memiliki bukti apapun untuk
memenjarakan Raymond. Inilah satu-satunya kesempatan Rex untuk mendapat semua
penjelasan. Sebuah momen yang telah lama ia tunggu dengan sabar. Rex yang lebih
ingin mendengar kepastian mengenai Saskia, ketimbang mempenjarakan penculiknya,
akhirnya memutuskan untuk ikut dengan Raymond. Lagipula memang suasana itulah
yang dibangun sejak awal film ini, Rex bukan ingin membalas dendam atau memenjarakan.
Amarahnya sedikit padam karena rasa penasaran lebih banyak menguasai dirinya
selama tiga tahun terakhir. Ia hanya ingin membunuh ketidaktahuannya,
ketidakpastiannya, supaya ia bisa meneruskan hidup dengan tenang.
Dalam perjalanan menuju Perancis, kita diperlihatkan
bagaimana kedua karakter yang selama ini dikembangkan dalam film ini, kemudian duduk
dalam satu mobil dan mulai berkomunikasi. Raymond lebih banyak bercerita
mengenai hidup pribadinya, keluarganya, hingga sisi gelap psikologisnya pada
Rex, sementara Rex dipaksa untuk menunggu penjelasan mengenai Saskia. Tentu
saja tak ada alasan untuk terburu-buru bagi Raymond untuk membuka rahasia
mengenai Saskia.
Film ini diakhiri dengan sebuah dilema besar bagi saya
sendiri, mengenai apakah keputusan Rex untuk ikut dengan sang penculik ke Perancis
itu sebenarnya tepat atau tidak. Di satu sisi, akhirnya kita semua (termasuk
Rex) memang mendapat penjelasan yang membayar semua penantian kita. Tapi di
sisi lain, ending film ini sebenarnya cukup mengenaskan, apalagi kalau kita
memposisikan diri kita pada posisi Rex. Harga yang cukup mahal harus dibayar
oleh Rex demi sebuah kepastian, tapi setidaknya tak ada lagi rasa
ketidakpastian. Keputusan Rex untuk ikut ke Perancis juga melegakan penonton, karena
selama hampir 100 menit kita dibuat untuk ikut merasakan apa yang Rex rasakan:
rasa penasaran tentang apa yang terjadi dengan Saskia, dan mengapa Saskia diculik.
Saya tak akan menulis apa yang terjadi pada akhir film ini, dan
apa yang sebenarnya terjadi pada Saskia, karena saya tidak tega untuk membagi spoiler. Yang pasti klimaks film ini cukup
bagus dan mengejutkan. Saya pribadi tak memiliki bayangan apapun tentang apa
yang terjadi pada Saskia hingga ending film ini diperlihatkan dengan sangat
cerdik. Klimaks yang menurut saya cukup baik dipersiapkan dan disembunyikan
dari para penonton. Dipersiapkan untuk disajikan belakangan, seperti saat kita
menyisihkan bagian favorit dari sebuah sajian makanan untuk dimakan terakhir.
Tak ada darah atau adegan kekerasan apapun dalam film ini.
Tapi saya sangat terpukau dengan cara film sederhana ini menghantarkan
kengerian tanpa perlu memperlihatkan darah, setan, monster atau hal-hal “horror”
lainnya. Dengan cerdik film ini mempermainkan mood penonton dan mengembangkan setiap
karakter dengan baik, hingga ending yang bisa saya bilang cukup mengerikan secara
psikologis. Ini adalah tipe ending yang membuat penonton menaruh tangan pada jidat
sendiri sambil kebingungan apakah harus merasa lega atau menyesal, atau kesal. Terlebih
lagi kalau kita memposisikan diri kita pada diri Rex selama film ini
berlangsung.
Tidak seperti umumnya film bertema penculikan dan orang
hilang, The Vanishing bukanlah sebuah film tentang pencarian orang hilang, tapi
lebih ke pencarian atas kebenaran (truth) dan kepastian. Sekarang bayangkan
kalau pasangan atau anggota keluargamu tiba-tiba menghilang begitu saja di
tengah hari yang ramai, dan selama bertahun-tahun tak ada penjelasan apapun
tentang kejadian tersebut. Tentu kamu akan perlu lebih banyak obat penenang
untuk terus meneruskan hidup. Film ini berhasilkan mengemas salah satu kengerian
paling mendasar manusia dengan cantik dan cerdik.
Karena kesuksesannya, pada tahun 1993 film ini dibuat ulang
oleh Hollywood. Tapi saya tak terlalu tertarik untuk menontonnya. Pelajaran
yang saya dapat selama ini adalah, setiap kali Hollywood membuat remake dari
film non-US, adalah karena film aslinya sangat bagus, dan selalu tetap lebih
bagus dibanding versi remake-nya.
PELAJARAN
Tak ada yang bisa saya tulis dalam kolom ini. Kesialan di satu sisi, keberuntungan di sisi lain. Kesialan tidak pernah memberi waktu bagi siapapun untuk mempersiapkan diri.
PELAJARAN
Tak ada yang bisa saya tulis dalam kolom ini. Kesialan di satu sisi, keberuntungan di sisi lain. Kesialan tidak pernah memberi waktu bagi siapapun untuk mempersiapkan diri.
SCORE
4 dari 5
4 dari 5
TRAILER
Nice review. pasti sedih dan syok melihat orang yg dicintai hilangs ecara tiba2. Jujur saya nggak bisa ngebayangin bila ada di posisi tokoh utama.
ReplyDeleteterima kasih untuk komen-nya :)
Deleteya setuju, siapapun yang waras, bisa jadi gila kalau ada di posisi Rex di film ini
Langsung maen ke torrent
ReplyDeletesudah?
ReplyDelete