HOUSE OF 1000 CORPSES (2003)
Sutradara: Rob Zombie
U.S.A.
Sebelum adanya film ini, Rob Zombie lebih dikenal sebagai
seorang musisi, bersama dengan band-nya White Zombie, ataupun dengan proyek
solonya. Namun tak dipungkiri, Rob Zombie adalah seorang penggemar berat film
horror. Nama band-nya, “White Zombie” jelas terinspirasi dari film supranatural
tahun 30an yang dibintangi oleh aktor horror legendaris, Bela Lugosi. Namun
mungkin membuat film horror sendiri adalah mimpi Rob Zombie, hingga akhirnya ia
memulai karirnya sebagai sutradara dengan sebuah karya yang cukup brilian untuk
sebuah film debut, House of 1000 Corpses. Dalam film ini, saya merasakan besarnya
pengaruh film-film bertema redneck horror seperti Motel Hell, The Hills Have
Eyes, dan terutama sekali: Texas Chainsaw Massacre.
Sedikit info, di Amerika, istilah redneck sendiri mengacu
pada orang-orang Amerika utara yang tinggal di bagian selatan (southern
america, bukan south america)
dimana dalam pandangan umum bagi mereka yang tinggal di utara adalah, bagian selatan
amerika yang gersang dan miskin hanya ditinggali oleh golongan kulit putih yang
miskin, tertinggal, kampungan, bodoh dan memiliki budaya dan aksen yang
berbeda. Tentu saja semua itu bukanlah sepenuhnya fakta, tapi tak bisa
dipungkiri, image tersebut melekat
pada penduduk bagian selatan. Karakter-karakter redneck dalam film biasa di-identik-kan
dengan aksen yang khas, truk, shotgun, topi koboy, serta flannel dan celana jeans
yang hanya digunakan oleh umumnya para petani.
Pada sebuah malam sebelum Halloween, Jerry, Bill, beserta kekasih mereka
masing-masing Mary dan Denise, sedang berkeliling untuk membuat sedikit liputan
mengenai atraksi-atraksi dan hal-hal unik yang mereka bisa temui di tepi-tepi jalanan
antar kota pinggiran. Jerry dan Bill ingin membukukan liputan mereka, yang
kemungkinan besar berbentuk zine. Di tengah perjalanan bensin mereka hampir
habis. Merekapun akhirnya berhenti di sebuah tempat bernama Captain Spaulding’s
Museum of Monsters and Madmen yang kebetulan juga adalah sebuah pom bensin
kecil. Tempat ini sendiri berada di tengah lingkungan yang sangat sepi
penduduk, di tepi jalan antar kota.
Selamat datang di Captain Spaulding’s
Museum of Monsters and Madmen
Captain Spaulding’s Museum of Monsters and Madmen sendiri
sebenarnya hanyalah sebuah pom bensin kecil yang kurang terawat, yang disulap
sebagai tempat “hiburan” mini yang ala kadarnya oleh sang pemiliknya,
Spaulding. Dalam adegan pembuka, kita diperkenalkan dengan sosok Capt.
Spaulding dengan rias badut-nya yang khas, dengan dingin membunuh dua orang yang
berusaha merampok tempatnya. Oke, jadi intinya, capt Spaulding ini sadis dan
kejam. Walaupun image film ini selalu identik dengan sosok Capt. Spaulding, tapi ia bukanlah karakter utama dalam film ini.
Kembali ke Captain Spaulding’s Museum of Monsters and Madmen, selain
menjual bensin, tempat ini juga menyediakan ayam goreng yang merukapan salah
satu menu andalan mereka. Namun atraksi utama dari tempat ini adalah museum dan “Murder
Ride”. Jangan pikir museum ini seperti museum pada umumnya, karena museum capt
Spaulding hanyalah sebuah ruangan yang dipenuhi benda-benda aneh yang sangat menarik
bagi saya pribadi. Dari mulai berbagai tengkorak manusia; hingga benda-benda
unik seperti mumi duyung; sarkofagus; mumi manusia setengah buaya; monyet
gundul yang diawetkan; foto-foto dari berbagai kejanggalan medis; dan berbagai variasi Jack-o-lantern.
Capt. Spaulding dalam ruangan museumnya.
Polisi yang gagal mengapresiasi isi museum Capt. Spaulding.
Selain
berbagai koleksi tersebut, pada museum ini juga terdapat sebuah wahana
sederhana bernama “Murder Ride”. Saya tak dapat menemukan kata yang tepat dalam
bahasa Indonesia untuk menerjemahkan kata “ride” disini, tapi biar saya
jelaskan nanti. Sebelum saya lanjutkan, perlu saya tambahkan bahwa museum ini
adalah jenis museum yang saya harapkan ada dalam kehidupan nyata dan bisa saya
datangi kapanpun juga!
Kembali ke film, Jerry sangat gembira dengan tempat milik
capt. Spaulding ini, sementara Bill mewawancarai Capt. Spaulding untuk keperluan riset kecil mereka.
Para kekasih mereka sebenarnya tak begitu menyukai hal-hal semacam itu, dan
ingin cepat pergi. Namun Spaulding menawari mereka untuk menaiki wahana Murder
Ride. Jerry yang sangat gembira tak dapat menolaknya dan akhirnya mereka
berempat menaiki wahana tersebut.
Pintu masuk ke wahana "Murder Ride"
Mereka duduk dalam sebuah kereta yang
didorong secara manual oleh salah satu asisten Spaulding yang menyeramkan, sementara Capt. Spaulding berdiri di ujung kereta berperan sebagai pemandu tour. Oke,
jadi Murder Ride ini adalah semacam “rumah hantu” yang bisa kamu temui di
tempat-tempat semacam dufan atau pasar malam. Saat
memasuki wahana ini, Spaulding memperkenalkan mereka dengan beberapa psikopat
legendaris, dari mulai Albert Fish hingga Ed Gein.
Capt Spaulding sedang memberikan pelajaran sejarah mengenai para psikopat legendaris
Pada kanan-kiri kereta yang mereka naiki, terdapat boneka-boneka para psikopat yang sedang melakukan adegan pembunuhan. Tour mini ini berakhir dengan diperkenalkannya seorang legenda lokal bernama Dr. Satan, seorang pembunuh, penyiksa, sekaligus seorang ahli bedah yang bernama asli S. Quentin Quale. Dr. Satan terkenal melakukan eksperimen pada manusia melalui bedah otak terlarang pada sebuah rumah sakit jiwa setempat, karena ia percaya bahwa ia dapat memodifikasi orang-orang gila menjadi manusia-manusia super dengan cara memodifikasi otak. Suatu hari, masyarakat setempat mengetahui praktek sadis ini lalu menangkap dan menggantung dr. Satan di sebuah pohon. Namun keesokan harinya, jasad dr. Satan menghilang dan tak pernah ditemui hingga hari ini.
Perkenalkan, Dr. Satan!
Pintu keluar Murder Ride dengan dekorasi yang sangat menarik!
Terang saja seorang geek sejati seperti Jerry sangat tertarik dengan Dr. Satan, dan memaksa capt.
Spaulding untuk memberitahu di mana pohon tempat dr. Satan digantung. Setelah dipengaruhi,
akhirnya Spaulding memberi peta sederhana. Dari ke-empat anak muda ini, hanya
Jerry yang sangat bersemangat meneruskan pencarian, sementara Bill merasa
biasa-biasa saja, dan para gadis sangat tidak tertarik dengan ide ini. Sebelum
meneruskan perjalanan, Denise menyempatkan diri untuk menelpon ayahnya, karena
ia berjanji akan pulang malam itu juga sebelum perayaan Halloween. Dalam adegan dimana Denise menelpon ayahnya, kita sudah diperingatkan lewat berbagai selebaran yang menempel pada dinding telepon umum bahwa banyak orang yang menghilang secara misterius di daerah tersebut.
Selain banyak remaja hilang di daerah tersebut, ada juga kepala anjing yang hilang.. WTF?
Seperti umumnya film horror, dalam perjalanan mencari pohon
dr. Satan, tiba-tiba turun hujan lebat. Di tengah jalan, mereka bertemu seorang
perempuan cantik bernama Baby yang mencari tumpangan untuk pulang ke rumahnya. Setelah
sedikit berbincang dalam perjalanan, Baby mengaku bahwa pohon Dr. Satan berada
tak jauh dari rumahnya. Tak lama kemudian, sesosok misterius, yang kemudian
diketahui sebagai saudara dari Baby, menembak ban mobil mereka. Tapi mereka tak
mengetahui hal itu. Yang mereka ketahui adalah ban mereka pecah, dan tentu
saja, tak ada ban serep dalam bagasi. Baby mengajak Bill untuk berjalan dalam
hujan menuju rumahnya karena kakaknya memiliki sebuah truk derek yang bisa mereka
gunakan.
Sementara itu tersiar berita mengenai hilangnya 5 pemandu sorak di daerah tersebut. Tentu saja para pemandu sorak yang malang ini berada di rumah Baby, dimana sekeluarga psikopat tinggal di dalamnya. Setelah Jerry dkk akhirnya berhasil berteduh di rumah Baby, dan kakak Baby, Rufus, berhasil mendapatkan ban cadangan, ibu Baby (Mother Firefly) memaksa mereka untuk tinggal sejenak menikmati makan malam yang spesial, karena itu adalah malam sebelum Halloween, dan Hallowen adalah hari yang spesial untuk keluarga tersebut. Dalam jamuan makan malam ini, kita diperkenalkan dengan seluruh anggota keluarga Baby, keluarga Firefly, yang tentu saja, kumpulan psikopat. Dari mulai si bungsu yang gigantik bernama Tiny, Mother Firefly, kakak Baby yang sangat kejam bernama Otis, Rufus, hingga sang kakek yang berperilaku sangat kasar.
Sementara itu tersiar berita mengenai hilangnya 5 pemandu sorak di daerah tersebut. Tentu saja para pemandu sorak yang malang ini berada di rumah Baby, dimana sekeluarga psikopat tinggal di dalamnya. Setelah Jerry dkk akhirnya berhasil berteduh di rumah Baby, dan kakak Baby, Rufus, berhasil mendapatkan ban cadangan, ibu Baby (Mother Firefly) memaksa mereka untuk tinggal sejenak menikmati makan malam yang spesial, karena itu adalah malam sebelum Halloween, dan Hallowen adalah hari yang spesial untuk keluarga tersebut. Dalam jamuan makan malam ini, kita diperkenalkan dengan seluruh anggota keluarga Baby, keluarga Firefly, yang tentu saja, kumpulan psikopat. Dari mulai si bungsu yang gigantik bernama Tiny, Mother Firefly, kakak Baby yang sangat kejam bernama Otis, Rufus, hingga sang kakek yang berperilaku sangat kasar.
Perkenalkan, si bungsu:Tiny.
...........
Komentar yang sangat tepat untuk diungkapkan oleh anggota keluarga psikopat!
Singkat cerita,
ke-empat sahabat kita akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dengan keluarga Firefly,
namun sudah sangat terlambat untuk pergi dari tempat tersebut. Oke saya rasa saya harus
berhenti menulis, walaupun sebenarnya saya ingin terus menceritakan jalan
ceritanya.
Sebagai sebuah film debut, film ini bisa dibilang cukup bagus. Mengikuti tradisi
Texas Chainsaw Massacre dengan latar belakang keluarga psikopat dari selatan,
dilengkapi dengan adegan-adegan sadis, film ini cukup berhasil di mata saya. Walaupun
endingnya yang sedikit terasa tak selaras dengan keseluruhan cerita, tapi saya
tak akan terlalu banyak mengeluhkan hal itu. Setidaknya, *spoiler* sangat menyenangkan saat mengetahui bahwa selama ini Dr. Satan ternyata berhasil
membuat sekumpulan manusia “super” yang bisa kita lihat pada bagian akhir film
ini. Selain itu, eksplorasi teknik
pengambilan gambar dan editing yang Rob Zombie lakukan pun cukup unik pada
jamannya. membuat film ini sangat tidak membosankan untuk disimak. Rob Zombie juga banyak memainkan cahaya penuh warna-warni, mengingatkan kita pada film-film buatan raja horror asal Italia, Dario Argento.
Dari kesemuanya, hal yang paling saya suka dari film ini adalah, detail
yang ada dalam film ini, dari mulai berbagai pernak-pernik bertemakan halloween, t-shirt unik yang dikenakan oleh
beberapa karakter, hingga pajangan dan properti yang ada Captain Spaulding’s Museum of Monsters and Madmen maupun rumah keluarga Firefly. Di bawah ini adalah beberapa detail yang saya berhasil saya capture.
perhatikan tulisan pada bagian punggung kaos yang dikenakan oleh Capt. Spaulding:
"If i wanted to listen to an asshole, I'D FART!"
kaos yang tepat untuk dikenakan di depan polisi, capt. Spaulding!
Sosok Tiny yang gigantik, dengan tubuh dipenuhi bekas luka bakar, sudah cukup menyeramkan untuk Halloween. Dan Rob Zombie dengan cerdik hanya menambahkan kaos bertuliskan "Cheap Ass Halloween Costume" saja untuk Tiny dalam hari Halloween.
Sereal dengan merk yang memelesetkan nama penulis cerita misteri, Agatha Christie
saya rasa penggaruk punggung ini perlu untuk diproduksi secara khusus sebagai merchandise film ini!
Dan juga gantungan kunci ini!
Pajangan monster dari film Creature from the Black Lagoon (1954) di sebelah kiri.
Mary the Monkey Girl, di museum Capt. Spaulding.
The Alligator Boy, di museum Capt. Spaulding.
Mumi putri duyung di museum Capt. Spaulding
Bayi-bayi yang diawetkan dalam rumah keluarga Firefly, dimana Wolf (sebelah kiri) diduga kuat adalah anak paling bungsu dari Mother Firefly.
Wallpaper raksasa "Creature from the Black Lagoon" di rumah keluarga Firefly, dengan semua pajangan tulang benulangnya.
Berbagai variasi Jack-o-Lantern di teras rumah keluarga Firefly
Seandainya museum Capt. Spaulding beserta Murder Ride-nya ada di kehidupan nyata, dan saya diijinkan untuk masuk ke dalamnya, reaksi saya akan tepat seperti reaksi Jerry.
PERINGATAN (untuk mereka yang peduli)
Film ini mengandung banyak sekali adegan kekerasan, sedikit erotisme, sadisme, darah, serta cacian kasar.
Film ini mengandung banyak sekali adegan kekerasan, sedikit erotisme, sadisme, darah, serta cacian kasar.
PELAJARAN
Curiosity killed the cat!
Curiosity killed the cat!
SCORE!
3 dari 5
3 dari 5
TRAILER
alusss....jgn lupa posting film MALAM SURO
ReplyDelete