TRICK R’ TREAT (2007)
Sutradara: Michael Dougherty
U.S.A. / Canada
Sutradara: Michael Dougherty
U.S.A. / Canada
Satu-satunya alasan mengapa judul film ini menggunakan
R’ dan bukan Or adalah karena sudah ada film dengan judul Trick Or Treat (1986),
sebuah film horror/musikal/komedi yang juga diperankan oleh para rocker tua
seperti Gene Simmons (KISS) dan Ozzy Osbourne (Black Sabbath). Tapi saya belum
menonton film tersebut, dan jujur saja saya tidak terlalu bersemangat untuk
mencarinya. Jelas film itu berusaha menjual dagangannya lewat kepopuleran
Simmons dan Osbourne, dimana dalam kesehariannya, mereka bukanlah aktor bahkan pelawak.
Bisa jadi film tersebut sangat lucu, bukan karena lelucon yang jenius,
melainkan karena usaha mereka untuk berperan. Kalau boleh menuduh, saya punya
dugaan kuat bahwa film tersebut tidak menawarkan apapun yang menarik selain
kedua kakek rocker berusaha untuk berakting. Tapi semua itu hanyalah asumsi
saya belaka, dan semoga tuduhan saya salah. Saya ga bisa menuduh apapun selama saya belum menontonnya. Jadi, kalau
suatu hari saya berhasil menonton film tersebut, saya akan coba buktikan apakah
dugaan saya benar atau salah. Tapi mari kita tinggalkan kedua kakek rocker tersebut
dan mulai bahas film antologi horror berjudul Trick R’ Treat ini.
Trick R’ Treat adalah salah satu film favorit saya. Saya
bisa bilang film ini bagus dan sangat menghibur. Tapi jangan salah tangkap,
karena apa yang disebut sebagai film horror yang bagus, tidak selalu menawarkan
sensasi ngeri setelah selesai menyaksikannya. Tidak juga selalu menampilkan isi
perut, mata pecah atau setan yang menyeramkan. Trick R’ Treat adalah antologi
yang sangat bagus. Ya, antologi, artinya dalam film ini terdapat beberapa
cerita pendek yang berbeda dan tidak saling berhubungan, namun dalam Trick R’
Treat kesemua cerita terjadi dalam satu malam yang sama, yang juga merupakan
tema pengikatnya: Malam Halloween.
Kalau biasanya, film Antologi seperti Creepshow, The ABCs of Death atau 4Bia
benar-benar memisahkan setiap cerita pendek dengan judulnya masing-masing, bahkan
disutradarai oleh orang yang berbeda-beda, tapi dalam Trick R’ Treat kita tidak
akan menemui pemisah tersebut. Kesemua cerita pendek mengalir begitu saja
secara pararel dalam malam halloween.
Sejak awal film ini dimulai, ada pesan yang selalu
diingatkan kepada penonton, yaitu tentang latar belakang hari Halloween. Biar
saya bahas disini sejarah malam Halloween karena saya rasa hal itu memang cukup
penting untuk memahami keseluruhan cerita dalam Trick R’ Treat dan Halloween
secara umum. Samhain, atau All Hallows’ Eve, dan kemudian sekarang lebih
dikenal dengan Halloween, adalah sebuah perayaan kuno bangsa celtic jauh
sebelum lahirnya agama monoteisme. Perayaan ini jatuh pada satu malam pergantian antara
musim gugur dan musim dingin, dimana masyarakat celtic kuno percaya bahwa malam tersebut
adalah malam dimana pembatas antara dunia mereka yang sudah mati dan yang masih
hidup (dunia kita) menjadi sangat tipis. Pada malam inilah arwah-arwah, penghuni
neraka, setan dan lain sebagainya mengunjungi dunia kita untuk satu malam
hingga subuh datang. Pada jaman celtic, perayaan melibatkan pengorbanan manusia
dan berbagai ritual lainnya. Manusia juga menggunakan kostum yang seram, dengan
tujuan menyamar menjadi setan dan roh jahat. Tujuannya adalah supaya para
mahluk dari dunia kematian tidak mengganggu manusia. Manusia juga menyalakan api unggun untuk menjauhkan para mahluk dari dunia kematian. Namun hari ini, malam
Halloween tidak lagi dirayakan secara spiritual, melainkan hanyalah sekedar perayaan
senang-senang, dimana orang-orang menggunakan kostum dari mulai yang seram
hingga lucu untuk berpesta. Ritual persembahan diganti dengan permen, api unggun diganti dengan jack-o-lantern. Selain kostum, rumah-rumah pun perlu dihias dengan
dekorasi-dekorasi seram. Beberapa kelompok, selain berpesta, juga percaya bahwa
Halloween adalah malam dimana kita menghormati dan mengenang mereka yang sudah meninggal.
Namun malam halloween tetap memiliki beberapa tradisi yang perlu dijaga, supaya para
penghuni dunia kematian tidak marah dan tidak mengganggu kita. Hal inilah yang
diangkat dalam Trick R’ Treat.
Film ini dibuka dengan dilanggarnya salah satu tradisi
pertama: memadamkan lilin dalam jack-o-lantern (labu halloween dengan api lilin di dalamnya, menggambarkan api unggun pada jaman penyihir dulu), karena lilin dalam jack-o-lantern lah yang melindungi manusia dari roh jahat. Benar saja, tak lama setelah
dengan sengaja memadamkan lilin jack-o-lantern, seorang gadis mati dengan cara
mengenaskan setelah diserang oleh sosok misterius. Tradisi lain dalam halloween
adalah, permainan trick or treat (saya tidak menemukan padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk istilah ini), dimana para anak kecil mendatangi rumah-rumah
untuk meminta permen (treat). Tradisi ini menggambarkan persembahan/pengorbanan
supaya mahluk jahat tidak mengganggu manusia. Permen merupakan gambaran persembahan kurban,
dan kalau tidak mempersembahkan kurban (treat) maka kamu akan mengalami hal buruk (trick). Namun, karena
dalam malam halloween, manusia dan roh jahat membaur dalam bentuk-bentuk
kengerian yang tak bisa dibedakan, ada satu mitos halloween yang berlaku,
selalu periksa kembali permen atau coklat yang kamu dapat, karena bisa jadi terdapat
silet di dalamnya. Bukan hanya setan yang tertipu dengan kostum seram para
manusia, tapi manusiapun bisa tertipu dengan para roh jahat yang tampak seperti
manusia berkostum.
Malam halloween, juga adalah malam yang sangat aman untuk
membunuh seseorang dan meninggalkan jasadnya begitu saja di pinggir jalan atau
di halaman rumah. Itulah mengapa malam halloween selalu menarik untuk dijadikan setting film horror. Bahkan zombie aslipun bisa berkeliaran dengan bebas pada malam Halloween seperti yang terjadi di salah satu episode American Horror Story. Jadi, melihat seonggok kain dipenuhi darah di pinggir jalan pada
malam Halloween bukanlah hal yang perlu dilaporkan pada polisi, karena bisa
jadi kain tersebut hanyalah sebuah dekorasi Halloween. Atau memang berisi mayat asli. Siapa yang peduli? Ini malam Halloween! Hal ini lah sempat terjadi dalam Trick R’ Treat, dan saya rasa, dalam kehidupan nyata.
Semua ini tampak seperti properti dan pajangan khas Halloween kan?
Sehabis membunuh seseorangpun, kamu tak perlu buru-buru membersihkan
bajumu yang dipenuhi darah, karena tak akan ada yang curiga di malam
Halloween.
Film ini berlatar di sebuah kota kecil Warren Valley, Ohio, dimana penduduk kota sedang merayakan malam halloween dengan sangat meriah. Pesta terjadi di jalanan serta di rumah-rumah. Jack-o-lantern menghiasi seisi kota, dengan bentuknya yang variatif. Dari banyaknya kejadian kecil di Trick R’ Treat, sebenarnya ada empat cerita pendek utama dalam film ini. Saya bahas singkat saja dan tidak akan membocorkan kesemuanya, menyisakan kesenangan bagi kalian semua.
Cerita yang pertama adalah tentang Mr. Wilkins, seorang
kepala sekolah setempat yang sangat menghargai tradisi Halloween, dan ia berpikir bahwa
anak-anak jaman sekarang sudah tidak menghargai Halloween. Maka ia menjadi tipe orang yang membagikan permen berisi racun dan silet pada para anak kecil yang
tidak menghargai malam halloween. Seorang psikopat sejati. Walaupun tak berhubungan secara langsung, dalam cerita kedua, kita akan bertemu lagi dengan Mr. Wilkins dengan kostum "vampir"-nya.
Cerita kedua
menceritakan tentang sekumpulan gadis muda yang berencana untuk membuat
perayaan jauh di dalam hutan. Masing-masing dari mereka harus membawa pasangan
kencan masing-masing, dan kisah ini berakhir dengan twist yang tak terduga.
Kisah ketiga dalam Trick R’ Treat adalah
tentang sekelompok anak kecil yang mengumpulkan sumbangan jack-o-lantern dari
setiap rumah, untuk kemudian dibawa ke sebuah tepi jurang. Disana mereka hendak
memberi penghormatan bagi mereka yang meninggal dalam insiden School Bus
Massacre yang terjadi 30 tahun silam di jurang tersebut. Cerita ketiga ini adalah yang paling menarik bagi saya pribadi, dimana terdapat cerita kecil lagi di dalamnya, yaitu tentang School Bus Massacre itu sendiri. Ini
adalah sebuah cerita dalam cerita, tentang sebuah kejadian dimana satu bus
sekolah yang berisi anak-anak kecil yang memiliki kelainan jiwa, terjun ke
dalam sebuah jurang pada siang hari sebelum malam halloween. Kejadian tersebut
bukanlah murni kecelakaan karena para orang tua mereka yang sudah lelah
menanggung malu keluarga dan lelah menyembunyikan para anak-anaknya yang tidak normal, berhasil
mengumpulkan uang untuk membayar sang supir bus, untuk menerjunkan busnya ke
dalam jurang. Idenya adalah supaya anak-anak tersebut bisa menjadi lebih tenang
dan tidak lagi mempermalukan nama keluarga. Yang lebih menarik lagi selain memiliki cerita di dalam cerita, kisah ketiga ini pun memiliki double twist.
Para anak kecil dalam kisah School Bus Massacre, siang sebelum bus-nya diterjunkan ke jurang
Cerita terakhir dari Trick R’ Treat adalah tentang Mr. Kreeg,
seorang kakek tua yang sangat membenci perayaan halloween dengan segala hingar
bingarnya. Penampilan Kreeg secara fisik dengan sengaja memang dibuat sangat mirip dengan sosok John Carpenter, sutradara dari film Halloween. Saya rasa ini adalah sebuah penghargaan bagi Carpenter sendiri. Di ujung film kita akan mengetahui mengapa Mr. Kreeg begitu membenci
Halloween. Kakek ini mengurung diri di rumahnya saat malam halloween
berlangsung, tanpa kostum, tanpa mendekorasi rumahnya, tanpa permen untuk diberikan pada anak-anak kecil. Tentu saja itu adalah kesalahan besar dalam malam Halloween. Ingat, ada tradisi yang harus dijaga, untuk bisa selamat melewati malam Samhain ini.
Dalam kesemua cerita pendek di Trick R’ Treat, ada satu
karakter yang selalu muncul. Kadang ia hanya terlihat duduk di sudut atau
berdiri di pinggir jalan sambil memainkan bangkai burung gagak. Karakter yang
bernama Sam ini (ya, kependekan dari Samhain) dalah ikon utama dari film Trick R' Treat, berwujud seperti anak kecil dalam balutan kostum lucu: baju
serba oranye, kepala bulat menyerupai labu yang ditutup dengan karung
goni, membawa permen loli berbentuk labu halloween yang gepeng dan sudah
digigit setengah, yang juga merupaan senjatanya.
Pisau Sam
Sam bukanlah karakter utama dalam setiap cerita pendek, tapi ia selalu terlihat, terutama setiap kali ada yang terbunuh dalam film ini. Dalam satu kesempatan Sam
terlihat menyeret-nyeret karung dimana terdengar suara kucing mengerang dari
dalamnya. Kadang ia hanya duduk dan diam menyaksikan orang-orang.
Sam ikut meminta permen
Sam bermain-main dengan bangkai burung gagak
Sam menyaksikan mereka yang sedang berpesta
Karakter Sam adalah kreasi yang diciptakan dengan sangat brilian, dan sangat tepat untuk menjadi ikon Trick R’ Treat sekaligus ikon malam Halloween. Ia adalah jelmaan semangat
halloween itu sendiri yang diwujudkan dalam satu sosok yang sangat sangat sangat
sangat halloween. Kepala labu, permen, cutter dalam coklat, karung berisi kucing mati. Ia mengunjungi dunia kita untuk sekedar meminta persembahan (permen) dari tiap
rumah, dan menyerangmu saat lilin jack-o-lantern padam. Semua elemen khas halloween komplit
dalam satu karakter. Tak heran kalau karakter imut ini kemudian menjadi sangat
terkenal. Sam juga muncul untuk durasi yang cukup lama dalam cerita terakhir,
yang merupakah klimaks dari film ini, dimana ia menyerang Mr. Kreeg, si kakek
yang membenci malam halloween dan melanggar hampir semua tradisi Halloween.
Saya sangat menikmati film ini. Trick R' Treat bukanlah film yang menyeramkan, tapi jelas sangat menyenangkan dan menghibur! Alasan lain kenapa saya sangat menyukai film ini cukup
subjektif, karena saya sangat tertarik dengan apapun yang berhubungan dengan
tradisi dan budaya Halloween. Semua hal menarik dan menyenangkan tentang
Halloween ada dalam film ini. Keceriaan, pajangan, dekorasi, kostum, pembunuhan, monster, semuanya!
Lihat juga betapa banyaknya Jack-o-Lantern dalam film ini dengan bentuknya yang
beraneka ragam. Keren sekali di mata saya.
Jack-O-Lentern!
Jack-O-Lentern!
Jack-O-Lentern!
Dua Jack-O-Lentern!
Banyak Jack-O-Lentern!
Lebih banyak lagi Jack-O-Lentern!
Selain itu, seperti sudah saya
sebutkan, setiap cerita pendek dalam antologi ini cukup ringan dan memiliki twist-nya masing-masing. Sangat menyenangkan untuk disimak. Sayang sekali tak
ada tradisi halloween yang menyenangkan ini di Indonesia. Kalaupun ada, paling hanya terjadi di tempat-tempat khusus yang tak ingin saya kunjungi, klab dugem misalnya.
Hal yang cukup saya sesali dari film ini adalah, saat topeng
Sam yang berbentuk karung goni, terbuka. Saya pikir tanpa melihat wajah asli
Sam, justru karakter Sam akan menjadi jauh lebih misterius, dan secara
bersamaan, akan tetap menggemaskan. Bersosok menggemaskan sekaligus sadis. Saya juga tak mengharapkan
sequel dari film ini, tapi kalau ada Trick R’ Treat 2 suatu hari, yah pasti akan
saya tonton juga!
PERINGATAN (untuk mereka yang peduli)
Saya rasa ada 1-2 detik adegan perempuan topless dalam film ini, kalau hal itu mengganggu moralmu. Tapi saya pribadi merasa tak ada masalah dengan topless, laki-lakipun sering terlihat topless dan tidak disensor. Bahkan hampir di sepanjang film Rambo dan Rocky, Sylverster Stallone terlihat topless, lalu kenapa perempuan tidak boleh terlihat topless? Saya rasa itu adalah bentuk diskriminasi. Selain itu untuk urusan kekerasan, tidak ada terlalu banyak adegan sadis dalam film ini. Yah, memang ada kekerasan, tapi bukan yang super gory. Beberapa adegan cukup membuat ngilu, seperti saat seseorang jatuh di lantai yang dipenuhi paku, silet dan permen, tapi tidak cukup sadis untuk dikategorikan kekerasan. Tapi kalau harus membayangkan batangan coklat berisi silet, yah itu ngilu juga ya.. Yang pasti, banyak kematian dalam Trick R’ Treat. Tapi saya rasa film ini tetap cocok untuk ditonton sekeluarga. Lagi-lagi, film holiday yang nyaris sempurna!
PELAJARAN
Sudah jelas disebutkan berulang-ulang, jangan mematikan lilin dalam jack-o-lantern sebelum subuh datang, kenakan kostum, siapkan permen. Dan kalau kamu yang mendapat permen, selalu periksa permen/coklat yang kamu dapat!
SCORE!
5 dari 5
5 dari 5
TRAILER
Sam! >_<
ReplyDelete