John Carpenter's HALLOWEEN (1978)
Sutradara: John Carpenter
U.S.A.
Walaupun bukan karya pertamanya, Halloween adalah film yang
pertama kali mengharumkan nama sang sutradara, John Carpenter, terutama dalam dunia
film horror. Setelah Halloween, Carpenter banyak membuat film horror sukses lainnya
seperti The Fog (1980), remake film The Thing (1982), Prince of Darkness (1987)
dan lain-lain. Selain itu, walaupun secara teknis Halloween bukanlah film
slasher pertama di dunia, tapi film inilah yang membuat gebrakan baru dalam
dunia film horror modern dan menandai dimulainya jaman keemasan film slasher.
Halloween menjadi sebuah blueprint film slasher dan memulai sebuah trend slasher
dalam industri film horror, sekaligus membangkitkan kembali gairah dalam industri film horror. Puluhan atau
mungkin ratusan film slasher kemudian mulai
bermunculan sejak keberhasilan Halloween. Beberapa film slasher yang muncul
sejak Halloween, memang tak kalah populernya. Sebut saja Friday the 13th (1980)
yang memperkenalkan Jason Voorhees (walaupun dalam film pertamanya, Jason belum menjadi seorang pembunuh), hingga A Nightmare on Elm Street (1984) dengan Freddy Krueger-nya. Tapi lebih banyak lagi ratusan judul lain yang tak begitu populer bagi masyarakat umum tapi cukup dikenal di kalangan penggemar film horror, seperti Maniac (1980),
Terror Train (1980), My Bloody Valentine (1981), The Prowler (1981), The
Burning (1981), Pieces (1982), Slumber Party Massacre (1982), dan masih banyak
lagi.
Perlu dicatat bahwa film Halloween ini bisa dibilang sebagai film independen, setelah beberapa studio besar menolak untuk membiayai produksinya setelah membaca naskah Halloween. Tak percuma produser John Carpenter dan Debra Hill menginvestasikan seluruh daya upaya dan tabungan untuk proyek yang pada awalnya dianggap tak akan sukses ini. Saya rasa Halloween memang muncul di saat yang tepat, saat penonton
horror sudah mulai bosan dengan film-film horror bertema supernatural dan
sci-fi. Penonton film horror jelas merindukan bentuk kengerian baru. Memang menyenangkan untuk ditonton, tapi monster, hantu dan mahluk
neraka bukanlah hal yang bisa ditemui sehari-hari dalam kehidupan nyata.
Halloween menghembuskan angin kesegaran dengan cara menyebarkan teror dan
kengerian realistis lewat sosok seorang psikopat bertopeng yang berkeliaran membunuhi
orang dengan pisau dapur. Kengerian
seperti itu sangat mungkin untuk terjadi pada siapa saja, toh dunia ini
dipenuhi oleh orang gila, bukan dipenuhi vampir atau setan. Dipilihnya momen
perayaan Halloween sebagai latar belakang pun, adalah hal yang menurut saya
sempurna untuk memulai sebuah trend slasher. Perayaan hari besar lain seperti hari
natal, valentine, hingga hari ibu pun kemudian menjadi pilihan tema bagi ratusan
film slasher pengikut Halloween, dengan sosok pembunuh yang berbeda-beda
pula, tapi tak satupun yang se-efektif film Halloween.
Pada malam Halloween tahun 1963, seorang anak kecil berumur 6 tahun yang bernama
Michael Myers, membantai kakak perempuannya sendiri dengan sebilah pisau dapur.
Sejak insiden itu Michael kemudian terpaksa mendekam di sebuah penjara khusus orang
gila, semacam rumah sakit jiwa untuk para psikopat kriminal (karena di
Indonesia rasanya tak ada tempat semacam itu, saya tak akan sebut tempat
tersebut sebagai rumah sakit jiwa.)
Malam Halloween 1963, sepulang dari pesta orang tua Michael kecil menemukan Michael di depan rumah dengan sebilah pisau dapur penuh darah, setelah membantai kakak perempuannya sendiri.
15 tahun kemudian, semalam menjelang hari
Halloween, Michael Myers berhasil kabur dari tempatnya dikurung setelah mencuri
sebuah mobil. Dokter Loomis, psikiater yang selama 15 tahun berusaha untuk
“menyembuhkan” dan mengobservasi Michael merasa sangat khawatir dengan kejadian
tersebut, karena ia tahu bahwa Michael Myers akan pergi membunuh lagi. Setelah
15 tahun mendalami psikologi Michael, Dr. Loomis tahu betul bahwa dalam diri
Michael bersemayam evil murni yang
sesungguhnya. (Saya tak menemukan padanan kata yang tepat untuk kata benda
“evil”.) Dugaan kuat Dr. Loomis adalah, Michael kembali ke rumahnya di kota
kecil Haddonfield, New Jersey.
Rumah keluarga Myers, tempat dimana Michael
membantai kakaknya sendiri, telah kosong selama 15 tahun. Seluruh keluarganya
pindah setelah insiden tersebut, dan tak seorangpun mau membeli rumah tersebut,
karena semua orang tahu bahwa telah terjadi pembunuhan kejam disana yang
dilakukan oleh seorang anak berumur 6 tahun. Bahkan para anak kecil di
lingkungan tersebut yakin bahwa rumah tersebut berhantu. Tak seorangpun berani
menginjakkan kakinya disana.
Tokoh sentral dalam film ini, Laurie,
adalah seorang gadis muda yang masih sekolah, dan bekerja paruh waktu sebagai
babysitter pada malam hari. Sejak siang di hari Hallowen, Laurie mulai tak
nyaman saat ia menyadari adanya seorang pria misterius yang terus mengintai dan
mengikutinya. Ia pikir itu hanyalah pemuda iseng belaka, karena pria itu
menggunakan topeng putih setiap kali Laurie memergokinya dari kejauhan. Inilah salah satu ciri khas film slasher: sang pembunuh melakukan pengintaian terhadap korbannya. Seorang pria berkeliaran menggunakan topeng siang bolong menjelang malam Halloween tentu saja bukanlah hal yang aneh. Itulah salah satu alasan juga mengapa saya sebut pemilihan momen Halloween dalam film ini sangat mendukung.
Bagaikan seorang cabul, Michael Myers mengikuti Laurie (dan teman-temannya) sepanjang siang hingga malam.
Selain
Laurie, sahabatnya yang bernama Annie pun biasa menjadi babysitters pada malam
hari. Secara kebetulan pada malam halloween tersebut, Laurie dan Annie mendapat
panggilan babysitting di dua rumah yang saling berhadapan. Laurie
tak punya pacar, sementara pacar Annie sedang tak bisa menemani. Sementara itu
sahabat mereka yang lain bernama Lynda akan pergi berkencan dan berpesta malam
itu. Tak ada pesta kostum bagi Laurie dan Annie.
Dr. Loomis yang sangat yakin bahwa Michael Myers pulang ke
rumahnya, pergi ke kota kecil tersebut dan berusaha meyakinkan polisi setempat
bahwa seorang pesakitan legendaris akan berkeliaran malam itu, dan meminta
polisi untuk terus berjaga-jaga. Sementara itu Dr. Loomis berniat untuk menunggu
kedatangan Michael Myers di rumah kosong bekas kediaman keluarga Myers. Tentu
saja dengan pistol di saku jaketnya, untuk berjaga-jaga.
Malam Halloween pun tiba. Laurie menjaga seorang anak
bernama Tommy. Mereka menghabiskan malam dengan menyaksikan The Thing di TV
malam itu, sebuah film science fiction tahun 1951, lalu membuat jack-o-lantern
dari buah labu yang Laurie bawa.
Saya rasa Carpenter memang terobsesi dengan The Thing sejak lama, dan kemudian ia berhasil membuat The Thing dalam versinya sendiri di tahun 1982, dengan sangat-sangat-sangat brilian.
Di tengah film tiba-tiba Tommy bertanya apakah “boogeyman”
itu nyata, karena kawan-kawan di sekolahnya berusaha menakut-nakutinya dengan
cerita bahwa boogeyman akan mendatanginya malam itu. Lagi-lagi saya tak
menemukan padanan kata yang tepat untuk kata boogeyman. Kamus yang baru saya periksa
menyebutkan dengan simpel bahwa boogeyman adalah hantu, tapi saya rasa tidak begitu tepat. Laurie
berusaha meyakinkan bahwa boogeyman tidaklah nyata.
Pertanyaan kesekian kali Tommy tentang boogeyman.
Sementara itu, Annie
menjaga seorang gadis bernama Lindsey tepat di seberang rumah Tommy. Annie tiba-tiba
mendapat kabar gembira, bahwa pacarnya ingin menemuinya. Setelah Annie menitipkan
si kecil Lindsey pada Laurie, Annie-pun bergegas pergi dan berjanji akan
kembali sebelum waktunya anak-anak tidur. Tentu saja Lindsey membantu
sahabatnya tersebut.
Bukannya pergi berkencan, Annie malah dibunuh oleh Michael
Myers di dalam mobilnya sendiri, karena sejak awal Michael memang sudah
mengintai dan mengikuti para gadis muda ini. Tommy kecil sempat melihat sosok
Michael yang menggendong mayat Annie masuk ke rumah di seberang. Tommy percaya
bahwa itu adalah sosok boogeyman yang menakutkan.
Tak lama kemudian, sahabat Annie dan Laurie, Lynda, datang
bersama pacarnya Bob, datang ke rumah dimana Annie bertugas. Mereka hendak
berkencan dan “meminjam” salah satu kamar di rumah tersebut, karena mereka tahu
bahwa rumah tersebut kosong malam itu dan hanya ada Annie yang bisa diandalkan untuk
menjaga si kecil Lindsey supaya tak masuk kamar yang mereka pinjam. Mereka
lebih senang lagi saat mengetahui dari Laurie bahwa rumah tersebut kosong
ditinggal Annie yang pergi berkencan. Akhirnya Lynda dan bob pun “berkencan” di
salah satu kamar. Tak perlu menerka lebih jauh, Michael yang setelah membunuh
Annie memang sudah berada dalam rumah tersebut, datang membunuh mereka satu
persatu. Salah satu adegan paling terkenal dalam Halloween terjadi disini.
Setelah membunuh Bob yang hendak mengambil bir di kulkas, Michael mendatangi
Lynda yang menunggu datangnya bir di kamar. Michael datang menggunakan seprai
yang dilubangi untuk bagian mata, dan mengenakan kacamata milik Bob, seakan sosok itu adalah Bob yang ingin menggoda Lynda.
Berhenti berperilaku konyol, Bob, dan berikan birnya sekarang juga!
Tentu saja, Lynda percaya
bahwa itu adalah Bob yang sedang berusaha menakutinya. Kalau dipikir-pikir, bahkan Michael
Myers
sempat menggunakan kostum hantu di malam Halloween tersebut, dan ia berhasil
menipu Lynda. Akhirnya Myers mencekiknya hingga mati. Sesaat sebelum benar-benar dicekik, Lynda sempat
berusaha
menelpon Laurie yang berada di rumah seberang. Namun ia tak sempat
mengucapkan
sepatah katapun, selain memekik hingga nyawanya melayang. Laurie yang mulai merasakan firasat
buruk, mendatangi rumah tersebut dan (mau gak mau) harus berkonfrontasi dengan Michael plus pisau dapurnya untuk bertahan hidup.
Inilah satu elemen lain yang kemudian menjadi salah satu ciri lain dari film slasher juga dimulai disini: final girl. Final girl mengacu pada seorang perempuan yang bertahan hingga akhir film, lalu berkonfrontasi dengan si pembunuh di akhir cerita. Beberapa final girl bahkan kembali dalam sequel film slasher dan berhadapan kembali dengan si pembunuh. Salah satunya adalah Laurie dalam Halloween yang akan terus dihantui oleh Michael Myers dalam film lain Halloween. Memang final girl bukan hanya milik film slasher saja, namun hampir semua film slasher pasti ada final girl-nya.
Adegan kejar-kejaran antara Laurie dan Michael Myers adalah salah satu adegan yang cukup menegangkan pada jamannya, karena dengan brilian John Carpenter mempermainkan pencahayaan dengan sangat baik, membuat adegan mengendap-endap menjadi terasa lebih mencekam. Apalagi adegan ini dilakukan di dalam sebuah rumah yang sempit dan gelap.
Michael Myers yang pendiam dengan topeng putihnya, adalah desain yang sangat sempurna untuk menjadi seorang pembunuh yang tiba-tiba bisa berada dalam sebuah ruangan gelap, dimana kadang hanya sekelibat wajah putihnya saja yang terlihat mendekat. Bahkan selama lebih dari satu jam pertama film ini, kita tak akan melihat wajah (atau topeng) Michael Myers dengan jelas, dan saya suka hal itu. Topeng ini jauh lebih menyeramkan saat hanya terkena sedikit cahaya, atau berada di balik tirai. Saya rasa saya akan membuat tulisan khusus tentang Michael Myers nanti.
Okay, dalam benak kebanyakan dari kita, mungkin berpikiran hal yang sama, bahwa pisau dapur adalah sesuatu yang perlu kita perlakukan dengan hati-hati. Terutama kalau pisau tersebut berukuran sangat besar. Tak heran rasanya miris membayangkan seseorang ditikam menggunakan pisau dapur sebesar itu, apalagi yang menikamnya adalah seorang Michael Myers. Film Halloween membuktikan bahwa kengerian bisa diciptakan dengan rumusan yang sangat sederhana. Tak perlu efek komputer rumit, tak perlu CGI mahal. Cukup seorang psikopat yang berperawakan tinggi besar, membunuh membabi buta tanpa sebab, dengan sebilah pisau dapur. Tentu saja dalam level kengerian, pisau dapur masih kalah mengerikan dibandingkan dengan gergaji mesin. Ya, Texas Chainsaw Massacre. Tapi saya tak akan bahas film itu disini.
Inilah satu elemen lain yang kemudian menjadi salah satu ciri lain dari film slasher juga dimulai disini: final girl. Final girl mengacu pada seorang perempuan yang bertahan hingga akhir film, lalu berkonfrontasi dengan si pembunuh di akhir cerita. Beberapa final girl bahkan kembali dalam sequel film slasher dan berhadapan kembali dengan si pembunuh. Salah satunya adalah Laurie dalam Halloween yang akan terus dihantui oleh Michael Myers dalam film lain Halloween. Memang final girl bukan hanya milik film slasher saja, namun hampir semua film slasher pasti ada final girl-nya.
Adegan kejar-kejaran antara Laurie dan Michael Myers adalah salah satu adegan yang cukup menegangkan pada jamannya, karena dengan brilian John Carpenter mempermainkan pencahayaan dengan sangat baik, membuat adegan mengendap-endap menjadi terasa lebih mencekam. Apalagi adegan ini dilakukan di dalam sebuah rumah yang sempit dan gelap.
Michael Myers yang pendiam dengan topeng putihnya, adalah desain yang sangat sempurna untuk menjadi seorang pembunuh yang tiba-tiba bisa berada dalam sebuah ruangan gelap, dimana kadang hanya sekelibat wajah putihnya saja yang terlihat mendekat. Bahkan selama lebih dari satu jam pertama film ini, kita tak akan melihat wajah (atau topeng) Michael Myers dengan jelas, dan saya suka hal itu. Topeng ini jauh lebih menyeramkan saat hanya terkena sedikit cahaya, atau berada di balik tirai. Saya rasa saya akan membuat tulisan khusus tentang Michael Myers nanti.
Okay, dalam benak kebanyakan dari kita, mungkin berpikiran hal yang sama, bahwa pisau dapur adalah sesuatu yang perlu kita perlakukan dengan hati-hati. Terutama kalau pisau tersebut berukuran sangat besar. Tak heran rasanya miris membayangkan seseorang ditikam menggunakan pisau dapur sebesar itu, apalagi yang menikamnya adalah seorang Michael Myers. Film Halloween membuktikan bahwa kengerian bisa diciptakan dengan rumusan yang sangat sederhana. Tak perlu efek komputer rumit, tak perlu CGI mahal. Cukup seorang psikopat yang berperawakan tinggi besar, membunuh membabi buta tanpa sebab, dengan sebilah pisau dapur. Tentu saja dalam level kengerian, pisau dapur masih kalah mengerikan dibandingkan dengan gergaji mesin. Ya, Texas Chainsaw Massacre. Tapi saya tak akan bahas film itu disini.
Melihat keseluruhan film ini, bisa dibayangkan bahwa bajet produksinya memang tidak besar. Dari yang saya baca, bahkan semua pakaian yang dikenakan oleh para pemeran disini adalah milik mereka pribadi. Pemerannya hanya sedikit dan tidak satupun yang terkenal pada
saat film ini dibuat. Bahkan ini adalah
film layar lebar pertama Jamie Lee Curtis yang memerankan Laurie, sang tokoh
sentral di hampir semua seri film Halloween. Tapi seperti saya bilang, film ini
datang di saat yang tepat, dan membawa kengerian baru dengan cara yang efektif.
Mungkin memang bukan “baru” untuk jaman sekarang, tapi pada jamannya, film ini membawa
terror yang berdampak cukup besar. Wajar saja kalau nama sang sutradara, penulis sekaligus
komposer, John Carpenter, kemudian menjadi besar setelah film ini dirilis. Satu lagi hal yang saya rasa ikut menyumbangkan kesuksesan film independen ini adalah, musik latar janggal yang diciptakan oleh John Carpenter sangat cocok untuk membangkitkan ketegangan.
Perlu diketahui, sebenarnya ada banyak sekali fakta menarik di balik film ini. Salah satunya adalah, bahwa Jamie Lee Curtis yang berperan sebagai Laurie, adalah anak dari seorang aktris Hollywood, Janet Leigh, yang pernah populer karena perannya dalam film horror juga. Leigh berperan sebagai seorang perempuan bernama Marion dalam salah satu embrio film slasher: Psycho. Janet Leigh memang hanya berperan sekitar setengah dari keseluruhan durasi film Psycho, karena karakter yang ia perankan mati setelah ditikam berkali-kali dengan sebilah pisau dapur di kamar mandi. Sekarang kamu ingat adegannya kan?
Perlu diketahui, sebenarnya ada banyak sekali fakta menarik di balik film ini. Salah satunya adalah, bahwa Jamie Lee Curtis yang berperan sebagai Laurie, adalah anak dari seorang aktris Hollywood, Janet Leigh, yang pernah populer karena perannya dalam film horror juga. Leigh berperan sebagai seorang perempuan bernama Marion dalam salah satu embrio film slasher: Psycho. Janet Leigh memang hanya berperan sekitar setengah dari keseluruhan durasi film Psycho, karena karakter yang ia perankan mati setelah ditikam berkali-kali dengan sebilah pisau dapur di kamar mandi. Sekarang kamu ingat adegannya kan?
PERINGATAN (untuk mereka yang peduli)
Film ini mengandung sedikit adegan seksual. Sisanya saya rasa aman untuk 13 tahun ke atas.
PELAJARAN
Pelajaran umum untuk film slasher, pastikan si pembunuh benar-benar tak bernyawa sebelum meninggalkan jasadnya begitu saja.
SCORE!
5 dari 5
5 dari 5
TRAILER
ini film psycho-nya dapet banget. bikin yg nonton sangat menikmati perburuan myers hahaha.
ReplyDeleteSumpah ini film keren banget! By the way, gue penasaran, aturan michael mayors nya jangan di tunjukin, jadi biar penonton pada penasaran siapa yang ngebunuhnha hihii... oh ya knpa dia hadirnya pas mlm halloween aja?
ReplyDeleteBaru nonton Halloween versi 2018. Benar-benar mengerikan...tapi saya malah penasaran, apakah memang di dunia nyata seseorang bisa menjadi psikopat dari lahir? Dan bukan karena ada evil dsb?
ReplyDelete